Saatnya naik kelas bersama.
Karena nama besar sebuah sekolah tidak dibentuk dari spanduk dan baliho, tetapi dari jejak keberhasilan alumninya di masa depan(Hanif Al-Fatta, M.Kom., Ph.D. – Wakil Rektor I Bidang Akademik)
Bayangkan sejenak, jika suatu hari nama sekolah Bapak/Ibu disebut dalam seminar teknologi, dimuat di portal prestasi mahasiswa, atau menjadi rujukan orang tua dalam memilih sekolah terbaik untuk anak-anak mereka.
Semua itu bukan sekadar angan. Itulah yang terjadi ketika alumni sebuah sekolah melanjutkan studi, berkembang, dan sukses di tingkat nasional maupun internasional. Nama baik sekolah pun ikut terangkat. Citra positif terbentuk secara alami, karena prestasi anak-anak muda yang lahir dari ruang-ruang kelas Bapak dan Ibu.
Mencetak Prestasi
Program Studi Informatika Universitas Amikom Yogyakarta hadir bukan sekadar untuk mencetak sarjana. Kami hadir untuk mencetak Talenta Digital Kelas Dunia—anak-anak muda yang tak hanya cerdas, tetapi juga adaptif, kreatif, dan siap menjadi pionir di tengah derasnya arus ekonomi kreatif berbasis teknologi.
Mereka tidak hanya belajar teori dengan kurikulum terkini. Mereka mengeksekusi ide, membangun karya, dan bahkan memulai langkah profesionalnya sejak masih kuliah. Inilah beberapa kisah alumni kami yang membanggakan.
- Yoga Wahyu Pratama, lulusan SMK YAPPI Wonosari, memilih jalur freelancer di platform internasional Fiverr. Ia berhasil menyelesaikan studinya tanpa skripsi, dengan penghasilan mencapai 50 juta rupiah saat pendadaran.
- Rizki Gunawan dari SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta mendirikan mabarin.com, sebuah platform transaksi game. Ia juga lulus tanpa skripsi, dan telah memperoleh penghasilan hingga 36 juta rupiah.
- Hamidah Maulida Khasanah, alumnus MA Sunan Pandanaran, menempuh kelulusan melalui publikasi di jurnal internasional bereputasi (Q3).
- Binsar Dwi Jasuma dari SMK Muhammadiyah 1 Bantul menjadi software engineer profesional dengan proyek-proyek bernilai puluhan juta rupiah.
- Muhammad Fajar Ash Shiddiq, lulusan SMAN 9 Yogyakarta, turut serta sebagai programmer dalam proyek riset internasional SILVANUS dan menyelesaikan kuliahnya tanpa skripsi.
- Endra Kurnia Aziz, dari SMAN 1 Pakem, menapaki karier sebagai konten kreator internasional dengan pendapatan hingga 10 juta rupiah per bulan.
- Yuza Nugrahadita Prasetyo, lulusan SMA S Taman Madya Jetis Yogyakarta, berhasil meraih Juara 2 pada ajang Yogyakarta International Taekwondo Open 2023.
- Difa Dlyaul Haq dari MA Negeri 3 Bantul menjadi partisipan Garuda Hacks 5.0, kompetisi hackathon Asia Tenggara.
- Farichaturrifqi Aryanitasari dari MA Negeri 5 Yogyakarta berkontribusi dalam International Youth Leadership Summit 2021.
- Reni Fatarina Handayani dari SMA Negeri 4 Yogyakarta berhasil menembus 50 besar ajang Asian English Olympic 2021.
Dan masih banyak ratusan prestasi yang belum terulas disini. Mereka datang dari sekolah-sekolah seperti milik Bapak/Ibu. Kini mereka membawa nama baik sekolahnya ke ranah yang lebih luas.

Kami percaya, sekolah bukan hanya tempat belajar. Sekolah adalah titik awal lahirnya potensi besar. Dan saat potensi itu dibina di tempat yang tepat, maka buahnya akan membanggakan semua pihak—terutama sekolah asalnya.
Untuk itu, kami mengundang Bapak/Ibu kepala sekolah dan guru untuk bersama-sama membentuk jejak prestasi generasi muda.
Mari kirimkan putra-putri terbaik dari sekolah Bapak/Ibu ke Program Studi Informatika Universitas Amikom Yogyakarta. Tempat yang akan memuliakan mereka, dan pada saat yang sama, ikut mengangkat nama sekolah asalnya.
Leave a Reply