Informatika kerja apa ? Buat kamu yang baru lulus SMA dan penasaran jurusan ini bisa jadi apa nantinya, kamu ada di tempat yang tepat. Dunia informatika bukan cuma soal ngoding — tapi tentang bagaimana kamu bisa punya prospek kerja luas di era digital seperti sekarang.
Apalagi jika kamu kuliah di jurusan yang kurikulumnya dirancang langsung bersama praktisi industri, seperti yang dilakukan di Program Studi Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta. Di sini, kurikulum informatika direview langsung oleh Anggoro Dewanto, seorang tokoh penting di balik perusahaan teknologi global bernama AccelByte Inc.
Prospek Jurusan Informatika, Nggak Sekadar Jadi Programmer
Kalau kamu masih bertanya-tanya, “informatika kerja apa sih?” Jawabannya banyak banget. Lulusan informatika bisa kerja di berbagai bidang, seperti:
- Software Engineer (Backend / Frontend)
- DevOps / SRE Engineer
- Game Developer
- AI & Machine Learning Engineer
- Data Analyst & Data Engineer
- Cybersecurity Analyst
- Cloud Architect
Bahkan, kamu bisa jadi konsultan teknologi, dosen, atau entrepreneur digital kalau kamu punya dasar kuat. Selengkapnya kamu bisa membaca tentang Kompetensi Lulusan.
Dan itulah kenapa prospek jurusan informatika sangat cerah. Hampir semua sektor hari ini — pendidikan, kesehatan, perbankan, hingga hiburan — membutuhkan tenaga IT.
AccelByte: Perusahaan Teknologi Global yang Dukung Game Internasional
AccelByte Inc. adalah perusahaan teknologi global yang menyediakan layanan backend untuk game multiplayer. Mereka bekerja di balik layar untuk memastikan game besar bisa berjalan lancar, skalabel, dan aman. Beberapa game populer yang menggunakan teknologi AccelByte antara lain:
- The Anacrusis – Game co-op sci-fi shooter
- Coreborn: Nations of the Ultracore – Game survival RPG
- Voxie Tactics – Game strategi berbasis NFT
- Ascent Rivals – Game balapan dan tembak-menembak
- Game dari KRAFTON, perusahaan yang mengembangkan PUBG
Nah, kamu bisa bayangkan — lulusan informatika bisa bekerja di perusahaan seperti ini, apalagi jika sudah terbiasa dengan tools dan mindset yang dibutuhkan.
Kurikulum Informatika Direview Langsung oleh Anggoro Dewanto (AccelByte)

Dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Fakultas Ilmu Komputer AMIKOM, Anggoro Dewanto (Director of Engineering AccelByte) memberikan banyak masukan untuk pembaruan kurikulum informatika. Ini bukan review sembarangan — karena langsung dari orang yang membangun sistem backend untuk industri game internasional.
Anggoro menjelaskan bahwa 16% pengangguran usia di bawah 20 tahun terjadi karena kurangnya kemampuan dasar. “Ketika fundamentalnya kuat, industri lebih mudah memberi arahan,” ujarnya.
Menurutnya, kurikulum informatika harus membekali mahasiswa dengan:
- Tools & Practices seperti version control, testing, CI/CD, container orchestration, dan observability
- Mindset & Skills seperti debugging legacy code, defensive programming, arsitektur software, critical thinking, dan manajemen waktu
- Penguatan pada paradigma, bukan sekadar framework, karena teknologi cepat sekali berubah
Ia juga menyarankan agar pembelajaran machine learning mulai diarahkan ke LLM (Large Language Model) yang saat ini banyak dipakai di dunia industri.
Kuliah Informatika dengan Kurikulum OBE Langsung Siap Kerja
Program Studi Informatika AMIKOM menggunakan Kurikulum OBE (Outcome-Based Education) — artinya seluruh isi pembelajaran difokuskan pada hasil nyata di dunia kerja. Kurikulum ini bukan cuma dibangun oleh dosen, tapi juga melibatkan:
- Praktisi industri seperti Anggoro Dewanto (AccelByte)
- Akademisi dari kampus lain
- Instansi pemerintah
- Alumni profesional
Dengan pendekatan ini, mahasiswa Informatika tidak hanya belajar teori, tapi juga menyelesaikan proyek nyata, kerja tim, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang digunakan langsung di industri.
Informatika Bukan Hanya Tentang Coding, Tapi Tentang Masa Depan
Bagi kamu lulusan D3 yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di bidang informatika, Universitas AMIKOM Yogyakarta menawarkan program kuliah ekstensi D3 ke S1 Informatika. Program ini dirancang untuk mempermudah proses peralihan dari jenjang Diploma ke Sarjana, dengan memperhitungkan konversi mata kuliah sebelumnya. Kurikulum yang digunakan telah disesuaikan dengan kebutuhan industri IT yang dinamis, sehingga lulusan diharapkan memiliki kompetensi yang relevan dan siap bersaing di dunia kerja. Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat diakses melalui laman resmi AMIKOM: Kuliah Ekstensi D3 ke S1 Informatika 2025.
Jadi kalau kamu masih bingung, “informatika kerja apa?”, jawabannya bisa sangat luas — dan semua berprospek cerah.
Asalkan kamu kuliah di tempat yang punya kurikulum tepat, relevan dengan industri, dan didesain bareng praktisi — seperti Informatika AMIKOM yang menggandeng AccelByte.
🎓 Kuliah sekarang, kerja lebih siap nanti.
Siap jadi bagian dari dunia teknologi masa depan? Cari tahu lebih lanjut soal pendaftaran Informatika AMIKOM hari ini juga!
Leave a Reply