4 Kesalahan saat Konversi SKS MBKM

Prodi Informatika sepenuhinya mendukung program MBKM. Sejak 2020 ratusan Mahasiswa Prodi Informatika telah mengikuti berbagai kegiatan mulai dari Studi Independent, Magang Bersertifikat, Pertukaran Pelajar dan sebagainya.

Gambar 1. Usulan kontrak konversi SKS-MBKM

Prodi Informatika memiliki peraturan khusus bagi Mahasiswanya. Sebelum mendaftar MBKM melalui platform https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/ , setiap mahasiswa wajib mengantongi tiga izin berikut.

1. Kontrak konversi SKS atau persetujuan dengan dosen wali dan ditandatangani Ketua Program Studi ( Gambar 1)
2. Surat Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Komputer
3. SPTJM ( Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak ) yang ditandatangani oleh Wakil Rektor bidang Akademik. Namun tidak semua Mitra Perusahaan MBKM memerlukan SPTJM.

Bagi beberapa mahasiswa yang sudah menempuh semester 5, hampir semua matakuliah sudah diambil. Sehingga kemungkinan kegiatan MBKM dikonversi menjadi 0 SKS. Meskipun nol SKS, namun semua mahasiswa Wajib mengajukan kontrak konversi SKS. Bila mengabaikan peraturan ini, kemungkinan terburuk adalah Data Anda akan bermasalah di hadapan Dikti.

Dalam proses pengajuan kontrak konversi terdapat 4 kesalahan yang sering terjadi sebagai berikut.

1. Tidak ada paraf dosen wali. Dosen wali wajib mengetahui aktifitas Anda ditandai dengan paraf / tandatangan pada form konversi meskipun nol sks.
2. Matakuliah yang diusulkan tidak relevan dengan kegiatannya. Misal, pada Gambar 2., Matakuliah Metode Numerik berisi pendalaman mengenai aljabar linear, Gauss, Polinomial sehingga sangat tidak sesuai dengan tujuan kegiatan. Untuk mengetahui detail hal ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dosen wali masing-masing.
3. Mengajukan surat rekomendasi ke Fakultas, tapi tidak mengusulkan kontrak SKS.
4. IPK mahasiswa kurang dari 3.00. Capaian IPK merepresentasikan kesungguhan dan kedisiplinan Anda dalam belajar. Sehingga khusus bagi mahasiswa yang IPKnya kurang dari 3.00 tidak diperkenankan mengikuti kegiatan MBKM.

Gambar 2. Konversi Matakuliah metode numerik tidak relevan dengan Objective kegiatan