, ,

Top! Recova: Aplikasi Revolusioner Mahasiswa Amikom Bantu Remaja Lepas dari Kecanduan Konten Negatif, Juara 1 MAGE 11 ITS

|

Tiga mahasiswa pengembang aplikasi Recova dari Universitas Amikom Yogyakarta memegang piala dan plakat Juara 1 App Development MAGE 11 ITS.

Isu kecanduan konten pornografi di kalangan remaja bukan hal baru. Banyak yang tahu masalah ini ada, tapi nggak banyak yang berani membahasnya secara terbuka. Padahal dampaknya serius: mengganggu fokus belajar, memengaruhi kesehatan mental, sampai menurunkan produktivitas. Dari keresahan itulah, tiga mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta menciptakan Recova, sebuah platform pendamping pemulihan kecanduan pornografi yang humanis, supportive, dan private.

Bukan cuma sekadar aplikasi blocker biasa, Recova berhasil membawa angin segar dalam inovasi teknologi kesehatan mental. Bahkan, aplikasi ini meraih Juara 1 kategori App Development Mahasiswa di ajang nasional MAGE 11 (Multimedia and Game Event) yang diadakan oleh Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Prestasi ini jelas membuktikan bahwa mahasiswa Amikom tidak hanya kreatif, tapi juga mampu menciptakan solusi nyata bagi masalah sosial di Indonesia.

Dari Keresahan Jadi Karya: Siapa di Balik Recova?

Recova dikembangkan oleh tiga mahasiswa luar biasa:

  • Agel Saputra (23.11.5621) – S1 Informatika
  • Muhamad Zayga Ernesto (23.11.5563) – S1 Informatika
  • Salman Abdurrahman (23.12.2961) – S1 Sistem Informasi

Ketiganya melihat bagaimana kecanduan pornografi di kalangan remaja sering kali dianggap sepele, padahal banyak remaja merasa malu untuk meminta bantuan. Dari situlah mereka ingin menciptakan platform yang bisa mendukung pengguna 24/7, tanpa stigma dan tanpa perlu “curhat ke orang”.

Hasilnya? Sebuah aplikasi yang bukan cuma membantu, tapi benar-benar memahami kondisi penggunanya.

Apa Itu MAGE 11, dan Kenapa Recova Layak Jadi Juara?

MAGE (Multimedia and Game Event) adalah kompetisi teknologi tahunan tingkat nasional yang digelar ITS Surabaya. Tahun ini, MAGE sudah memasuki tahun ke-11 dengan mengangkat tema Techvolution and Automation: Innovating for a Smarter and Healthier Global Society to Build a Sustainable Future

Tema tersebut menekankan inovasi teknologi yang memberi dampak nyata bagi kesehatan, kualitas hidup, dan masa depan berkelanjutan.

Di tengah tema besar itu, Recova tampil sebagai solusi yang relevan dan revolusioner! Recova mencoba untuk menangani isu sensitif namun krusial: pemulihan kecanduan pornografi.

Jadi wajar kalau Recova akhirnya keluar sebagai Juara 1 App Development Mahasiswa. Tidak hanya inovatif secara teknologi, tetapi juga memiliki keberanian untuk menyentuh masalah yang sering dihindari.

Teknologi di balik Recova

Keunggulan Recova tidak hanya terletak pada idenya, tetapi juga pada solidnya pondasi teknologi yang digunakan. Berikut arsitektur intinya:

Hero banner stack teknologi aplikasi Recova buatan mahasiswa Informatika Amikom yang menampilkan Flutter, Express.js, PostgreSQL, Gemini AI, dan Flask NLP dalam desain futuristik.
Stack teknologi Recova
  1. Flutter – Satu Codebase untuk Android & iOS
    Dengan Flutter, Recova berjalan mulus, responsif, dan konsisten di berbagai perangkat. Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan UX yang nyaman dan stabil.
  2. Backend Express.js – Cepat dan Minimalis
    Express.js digunakan sebagai backend API yang ringan namun powerful. Sangat cocok untuk kebutuhan mobile app modern.
  3. AI Supportive Chatbot (Gemini AI)
    Inilah salah satu fitur unggulannya. Recova memanfaatkan Google Gemini AI untuk membuat chatbot suportif yang memberi respons empatik, memahami konteks emosi, tidak menghakimi, dan selalu tersedia kapan pun pengguna butuh teman bicara.
  4. NLP Berbasis Flask
    Untuk menganalisis jurnal pengguna, Recova menggunakan Natural Language Processing (NLP) via Flask. Sistem ini bisa mengenali pola emosi, pemicu kebiasaan kambuh, dan perubahan perilaku pengguna. Analisis ini tidak hanya reaktif, tapi juga proaktif untuk memberi intervensi lebih awal.
  5. PostgreSQL – Database yang Aman untuk Data Sensitif
    Data penggunam, yang sifatnya pribadi, disimpan dengan PostgreSQL yang terkenal kuat, aman, dan stabil. Ini penting untuk menjaga kepercayaan pengguna.

Fitur Recova: Dukungan Pemulihan yang Lebih Humanis

Berbeda dari aplikasi pemblokir biasa, Recova menawarkan pendekatan yang lebih holistik dan berbasis bukti (evidence-based). Beberapa fitur utamanya adalah:

  1. Streak & Progress Tracking
    Fitur pelacakan progres berbasis Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang membantu pengguna membangun kebiasaan sehat.
  2. Emergency Button
    Saat dorongan kambuh muncul, pengguna bisa menekan tombol darurat yang langsung memberikan intervensi cepat, seperti latihan pernapasan, aktivitas fisik ringan, distraksi positif, atau pesan suportif dari chatbot.
  3. Jurnal Harian dengan Analisis AI
    Pengguna bisa menuliskan apa pun yang mereka rasakan, dan AI akan menganalisis pola emosional atau potensi pemicu.
  4. Intervensi Mikro Otomatis
    Ketika sistem mendeteksi pola berbahaya, Recova memberikan rekomendasi otomatis yang personal, layaknya konselor digital.
  5. Privasi Tingkat Tinggi
    Semua data bersifat privat dan tidak dibagikan ke pihak mana pun.
Kolase tampilan aplikasi Recova yang menampilkan fitur utama seperti pemantauan kebiasaan, jurnal pemulihan, pengingat dukungan, dan dashboard progres pengguna.

Suara dari Para Pengembang Recova & Pelajaran dari MAGE 11

Bukan cuma sukses meraih Juara 1 MAGE 11, perjalanan mengembangkan Recova juga menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi tiga mahasiswa pengembangnya: Agel Saputra, Muhamad Zayga Ernesto, dan Salman Abdurrahman. Mereka bertiga sama-sama percaya bahwa aplikasi ini lahir dari keresahan nyata, bahwa isu kecanduan pornografi di kalangan remaja sering dianggap tabu, padahal dampaknya besar dan nyata.

Agel Saputra (S1 Informatika)

“Kami sadar bahwa sekadar memblokir akses itu nggak cukup. Masalah kecanduan itu kompleks dan harus ditangani dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Recova kami rancang supaya bisa jadi ‘teman aman’ yang menemani proses pemulihan. Waktu diumumkan sebagai Juara 1 MAGE 11, rasanya itu bukti kalau pendekatan empatik itu memang penting.”

Muhamad Zayga Ernesto (S1 Informatika)

“Kami belajar bahwa teknologi itu harus nyelametin, bukan ngehakimin. Banyak user sebenarnya ingin berubah, mereka cuma butuh sistem yang ngerti pola emosi mereka. Makanya kami pakai AI dan NLP untuk mendeteksi perasaan yang mungkin nggak mereka sadari sendiri.”

Salman Abdurrahman (S1 Sistem Informasi)

“Topik pornografi itu tabu, sehingga banyak remaja terjebak sendirian tanpa tempat cerita. Recova hadir untuk jadi ruang aman yang privat dan non-judgmental. Kami pastikan data mereka aman, karena pemulihan itu butuh rasa percaya dulu sebelum apa pun.”

Recova bukan hanya aplikasi, tetapi gerakan kecil untuk membantu remaja Indonesia pulih dari kecanduan konten negatif, mendapatkan kembali kontrol dirinya, dan membangun kebiasaan positif.

Dan semuanya dimulai dari tiga mahasiswa Amikom yang berani peduli, berani mencoba, dan berani berinovasi.

Selamat kepada Agel, Zayga, dan Salman.
Semoga Recova terus berkembang dan menginspirasi mahasiswa lainnya untuk menciptakan teknologi yang berdampak.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa ekosistem belajar di S1 Informatika Universitas Amikom Yogyakarta sangat mendukung mahasiswa untuk eksplorasi ide, berinovasi, belajar teknologi terkini, dan bersaing di level nasional.

Dengan kurikulum yang adaptif, dosen-dosen yang suportif, dan lingkungan kampus yang mendorong kreativitas, mahasiswa Informatika Amikom punya ruang yang luas untuk berkembang.

Kalau kamu punya jiwa kreatif, suka ngulik teknologi, dan ingin bikin karya yang berdampak seperti Recova — S1 Informatika Amikom adalah tempat yang tepat untuk mulai membangun masa depanmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate